Home > Uncategorized > No Handsfree, Not to Bad

No Handsfree, Not to Bad

Dua minggu yang lalu karena ada tugas dari kantor jadi saya harus pergi ke Bandung. Akhirnya saya ke Bandung lagi setelah hampir 1 tahun meninggalkan Bandung. Berangkat sore-sore naik KA Turangga, saya sudah menyiapkan semuanya, kecuali satu yang saya lupa bawa. Hansfree! Tidakkkk!! Dan itu saya sadari waktu kereta saya sampai di stasiun. Awalnya mau balik lagi kkosan, saya pikir apa gunanya W910ku klo ga ada hansfree. Tapi..ga jadi deh..males. Dan setelah buka tas untunglah ada satu buku yang bisa dibaca.

Selama menunggu kereta datang saya tetap setia membaca. Buku yang saya baca ini agak berat kalau menurut saya, jadi butuh konsentrasi tinggi karena pemilihan bahasa yang tidak biasa. Jadi kalau lengah sedikit bakalan ga nyambung. Ya, saya membaca Akar – Dee Dewi Lestari.

Akhirnya kereta datang juga. Satu persatu penumpang mulai memasuki kereta Turangga termasuk saya. Saya membawa satu koper kecil, persiapan 2 minggu di Bandung dan satu lagi tas ransel yang setia menemaniku. Selanjutnya saya mengeluarkan 1 botol air mineral dari tas ransel saya, persiapan perjalanan panjang tanpa suara-suara saya mengeluarkan Akar-nya Dee dan ternyata seseorang dsamping saya melakukan gerakan yang persis sama dengan saya. Mengeluarkan 1 botol mineral, satu buku bacaan yang sepintas saja saya liat saya tau kalau yang punya buku itu adalah orang Korea. Terlihat dari bentuk huruf yang bulet-bulet dan kotak-kotak.

Setelah mengeluarkan perlengkapan untuk perjalanan panjang kurang lebih 13 jam ke Bandung dari ransel, maka waktunya menaruh koper dan ransel di tempat barang diatas. Berat juga, eh tiba-tiba ada yang membantu. Ternyata orang Korea itu membantu saya(sampe akhir perjalanan ga tau namanya sapa 😀 ). Dengan berbekal sedikit bahasa Korea yang saya tau saya bilang saja Kamshahamnida yang artinya terimakasih. Dia kaget lo, dikira saya bisa bahasa Korea. Akhirnya kita ngobrol deh. Awalnya sih masih in English lama-lama saya tau kalau dia sudah 10 tahun di Indonesia, jadi saya pake Bahasa aja.

Dia banyak cerita-cerita tentang Korea karena saya bilang suatu saat nanti aku juga pasti ke Korea :D. Setelah solat isya dan makan saya lanjut membaca lagi, sama seperti bapak-bapak Korea sebelah saya. Jadinya kan kalau begini ga kebanting antara orang Indonesia sama orang Korea hihihiii.

Coba ada hansfree pasti aku sudah ber-walkman ria, mendengarkan lagu sambil berhayal, memikirkan masa lalu, rencana besok bahkan rencana masa depan. 😀

Categories: Uncategorized
  1. ryn
    March 5, 2009 at 2:27 pm

    yuhuu….. dah update \(^_^)/
    iya lan, mending baca aja ……

    no comment deh ttg 2 mingguny wulan dbandung…. tlalu banyak cerita… hehe…

  2. ridhobustami
    March 5, 2009 at 5:39 pm

    wah2……
    ngak pernah nemu penumpang orang asing euy……
    seru juga yak……

  3. nuradinugroho
    March 5, 2009 at 7:12 pm

    Praktekin dong basa koreanya…..ntar ke koreanya ajak2 yah…hehe. Aq mlah punya pngalaman pasnaek kreta ekonomi…depanq asli muka jawa banget…unbelievable! ngobrol di hp sm pacarnya deh kyaknya, in english bo….ck..ck..ck…untung diriq sdikit mudeng, merekalg bertengkar,huahahaha…..

  4. March 5, 2009 at 9:21 pm

    hobi baca juga yah>…hemm, klo “road to empire”?

  5. wulanekadalu
    March 6, 2009 at 8:43 am

    @nana: ia bu,,to much klo mau dtulis, tp klo ga dtulis sayang bgt keknya ilang aja..

    @rido: aku jg ga sengaja, biasanya klo ga sebelahku nenek2, ibu2 bawel, ato ga bapak2. ga pernah sebangku sama mas-mas *ngarep*

    @nan: blm bisa pak bhs koreanya, bisanya cuma Kamsahamnida aja, itupun krn dhalaman terakhir slide presentasi sering muncul 😀

    @nurrahman: road to empire bagus ga? aku pernah nyoba baca-baca buku kayak ttg Gajahmada dll, tp kurang bisa ngerti.. (^_^)V

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to ridhobustami Cancel reply