Home > Uncategorized > Tunjukkan Nasionalisme Kamu! Caranya?

Tunjukkan Nasionalisme Kamu! Caranya?

Indonesia, bangsa besar yang hampir 65 tahun sudah merdeka. Secara geografis luasnya 1,904,569 km2, kira-kira hampir 6 kali luas Malaysia. Terdiri dari 33 propinsi. Masih segar dalam ingatan saya saat di SD dulu, sekitar tahun 1994-an, jumlah propinsi ini hanya 27 propinsi. Namun seiring perkembangan dan kemajuan daerah maka sekarang bertambah menjadi 33 propinsi. Indonesia, sungguh bangsa yang beranekaragam karena dari ke-33 propinsi itu masing-masing memiliki ragam budaya masing-masing. Bisa dibayangkan keanekaragaman yang menjadi asset besar bagi bangsa ini.

Hidup bersama hampir 250 juta jiwa penduduk Indonesia yang lain dinegeri ini tidak akan menjadi masalah. Karena walaupun jumlahnya sangat banyak, tercatat Indonesia sebagai negara terpadat ke empat menurut CIA Word Factbook 2004, tapi kami saling menghargai satu sama lain. Perbedaan agama, ras, suku, warna kulit, bahkan mungkin golongan tidak membuat kami terpecah-pecah karena rasa saling tepo seliro atau toleransi yang selalu didengungkan oleh para leluhur kami. Semua perbedaan menjadi satu, yakni Indonesia.

Dalam rangka memperingati hari lahirnya Boedi Utomo yang ke 102 tahun, atau lebih dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional pernahkah kita berpikir apa yang telah kita berikan untuk bangsa ini? Seperti kata-kata presiden Amerika ke 35 John F Kennedy yang mungkin sangat sering kita dengar ataupun baca, “…Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country” atau lebih sering kita dengar, Jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepadamu tetapi tanyakan apa yang telah kau berikan untuk negaramu.

Sebenarnya saya juga bukan orang yang tepat untuk membicarakan tentang hal ini, saya bukan pahlawan yang terbukti sudah berjasa kepada bangsa ini. Saya juga bukan peneliti, penemu yang bisa mempersembahkan karya terbaiknya untuk negeri ini. Tapi satu hal yang saja tahu, saya cinta Indonesia.

 

Nasionalisme, menurut sumber Wikipedia adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Agak sulit memahami kata-kata itu, apalagi saya tidak di bangku sekolah lagi. Kalau menurut saya nasionalisme intinya bagaimana cara kita menunjukkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Mencintai Indonesia semampu kita.

Saya yakin, bahkan saya sangat yakin, semua orang Indonesia mempunyai jiwa-jiwa nasionalisme itu. Buktinya, masih ingat saat kebudayaan kita diklaim negara tetangga? Demonstrasi ada dimana-mana, semua ingin menunjukkan bahwa kebudayaan itu adalah milik kita, Indonesia. Untuk pemilihan pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia misalnya, saya yakin semua orang Indonesia yang berkesempatan untuk mengakses internet pasti akan mendukung pulau Komodo ini. Karena ragam budaya, kekayaan alam Indonesia adalah identitas bangsa yang harus diperjuangkan.

Sebagai kaum muda Indonesia, sumbangsih apa sih yang dapat kita berikan kepada Indonesia? Iseng-iseng saya bertanya kepada temen-temen yang ada di daftar YM dan GTalk saya, ada satu yang saya tanya by facebook juga sih, tentang bagaimana caramu untuk menunjukkan rasa nasionalisme kamu?  Beberapa balasan yang saya dapat berkata “Apa sih, kok tiba-tiba nanya gitu?” atau “Berat nih pertanyaannya”. Aduh, saya memang tidak bisa memilih kosakata yang baik, tapi akhirnya teman-teman saya menjawab walaupun dengan penjelasan panjang lebar dulu. Eits, tapi sebelum saya memutuskan untuk bertanya kepada teman-teman, saya bertanya dulu kepada diri saya sendiri, bagaimana cara menunjukkan rasa nasionalisma saya?

Kalau saya sejak Januari tahun 2010 ini berusaha untuk tidak menonton film dibioskop kecuali film-film Indonesia yang bermutu supaya perfilman Indonesia lebih maju dan berkembang khususnya untuk film-film yang mempunyai pesan-pesan yang bagus, bukan film-film horror-horor itu ya. Kalau film luar alias Hollywood maupun Bollywood saya biasanya copy aja ditempat teman saya :D. Itu saja tidak cukup untuk menunjukkan rasa nasionalisme bagi saya. Saya pikir kalau saya punya uang lebih, dan cukup waktu untuk liburan saya akan memilih berlibur di Indonesia saja daripada ke luar negeri supaya pariwisata Indonesia lebih maju lagi. Tahun kemarin saya berlibur bersama teman saya ke Lombok, melihat pantai Senggigi, jalan-jalan ke air terjun Sendang Gila dikaki Gunung Rinjani, jalan-jalan pagi di di jalan Udayana, sampai menyebrangi lautan ke pulau seberang, Gili Terawangan. Wuih, pengalaman yang tak terlupakan dan menjadikan saya penasaran dengan keindahan pantai timur Indonesia yang katanya tidak kalah bagus dengan Lombok. Saya heran dengan teman-teman saya yang melilih berlibur ke Thailand, padahal saya lihat-lihat foto-fotonya kok tidak ada indah-indahnya, atau teman saya yang suka ke Singapura untuk belanja, padahal disana juga mahal-mahal. Ah, tapi itu semua pilihan.

Kembali ke cara menunjukkan nasionalisme versi teman-teman saya. Semuanya adalah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan dan control untuk melakukannya jadi untuk mengukur keberhasilannya mudah sekali. Daripada muluk-muluk untuk tidak melakukan korupsi yang diluar control kita lebih baik berusaha untuk membayar pajak penghasilan selalu, seperti kata teman saya Wahyu Wulandari. Tapi dia juga menambahkan supaya tidak lupa bayar zakat. Kalau mbak Mumtaza a.k.a Muni ingin lebih mendisiplinkan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan, otomatis membuang sampah pada tempatnya. Hal kecil ini jika seluruh masyarakat Indonesia secara konsisten melakukannya hasilnya pasti akan sangat signifikan, mungkin tim penilai untuk memberikan penghargaan Adipura sampai bingung karena di seluruh Indonesia sudah bersih, kapan ya??

Di Surabaya sedang gencar-gencarnya pilkada, jadi saat mbak Dyah Mahanani saya tanya langsung dijawab “Memilih pemimpin sesuai pilihan hati, tidak menerima uang suap!” Ow, baiklah, karena menurut cerita beberapa pasangan calon berusaha untuk itu, kapan Indonesia maju ya kalau korupsi ada dimana-mana.

Yang sedikit aneh adalah jawaban dari teman saya Thommy Alaudin Albar, masak dia bilang akan membeli rokok setiap hari karena pajak rokok yang besar untuk Indonesia katanya. Walah, kalau masalah ini saya kurang sepaham, karena ada yang bilang juga rokok itu besenarnya merugikan bangsa ini bukan memperkaya loh. Senada dengan Thommy, Ike Yulianti memilih untuk membeli kosmetik produksi dalam negeri. Dan Adi Tiatama memilih untuk makan di warung-warung daripada di Fast Food yang katanya nanti bukan mensejahterakan bangsa Indonesia. Baiklah, terlepas dari itu Fast Food kan tidak sehat.

Mas Kasim bilang “tidak membuka facebook saat kerja agar kerja lebih produktif”. Wah pendapat ini sedikit ditentang oleh teman-teman yang lain. Tapi tidak apa-apa, kita hargai semangat mas Kasim ini. Teman saya yang sudah berkeluarga ternyata mempunyai sudut pandang yang berbeda dengan kami-kami (baca:bujangan), mengejutkan mbak Lia bilang” mengikuti program KB agar penduduk Indonesia tidak semakin bertambah”. Wah betul juga, kalau setiap keluarga di Indonesia tidak mengikuti KB, dua anak cukup, bisa-bisa Indonesia menjadi negara dengan penduduk terbanyak. Padahal semakin banyak penduduk, masalah pasti semakin banyak.

Berani berbuat berani bertanggungjawab, filosofi ini seharusnya tertanam didalam diri semua orang Indonesia. Seperti teman saya Aulia Nur Rahmawati yang bersedia menjalani sidang karena melanggar marka jalan dan ditilang oleh pak polisi. Daripada memberi uang pak polisi dan masuk kantong pribadinya lebih baik sidang, kalaupun bayar denda kan masuk kas negara.

Mungkin masih banyak yang bisa kita lakukan untuk Indonesia. Beberapa pendapat dari teman –teman saya itu hanya sebagian saja hal yang bisa kita lakukan bersama. Asal kita konsisten, percayalah Indonesia pasti menjadi lebih baik. Mudah-mudahan tulisan ini menjadi inspirasi untuk kita semua. Indonesia, pasti bisa!!

  1. kartikarahmawati
    June 4, 2010 at 12:09 pm

    Indonesia dengan semua carut marut nya duniawi..
    dengan semua kerakusan dan ketidak adilan
    dengan ketimpangan sosial yang mengerikan
    dengan manusia yang selalu angkuh dan sombongnya pada prilaku konsumtifnya

    tapi bagaimanapun..
    aku tinggal di Indonesia
    aku lahir dan di besarkan di Indonesia
    Dengan segala keindahan dan kekayaan yang di miliki

    tapi hati kecilku mengatakan: “Aku Cinta Indonesia”

  2. wulanekadalu
    June 4, 2010 at 1:45 pm

    mangstab bu, forever Indonesia juga klo gitu 😀

  3. nurrahman
    June 6, 2010 at 7:13 pm

    wew..tumben tulisan yg ini panjang lebar bu :D…btw, nasionalisme berarti menjaga “kesepakatan”2 sebagai negara, dgn tetap berpegang pada nilai dasar kehidupan yg masing2 dianut 🙂

    • wulanekadalu
      June 7, 2010 at 10:03 am

      hehehe,,lagi ada ide aja, ga kerasa udah panjang lebar 😀

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to kartikarahmawati Cancel reply